Kamis, 19 Mei 2011



PROSES  ALUR  KERJA
Secara singkat akan kami jelaskan bagaimana porses alur penanganan sampah dengan Tungku Pembakar  Sampah yang kami buat, mulai dari pemungutan sampah hingga proses akhir  menjadi pupuk organik :

a.        a. Pengambilan sampah dari pasar, rumah dan industri.
    Pekerjaan ini bisa dilakukan oleh petugas pengangkut sampah yang biasa beroperasi dipasar atau komplek perumahan.
b.       b. Pemilahan sampah organik dan non-organik.
    Di proses pemilahan ini akan memakan waktu cukup lama, sehingga dimungkinkan diperlukan tenaga kerja lebih banyak.
c.       c.  Sampah Non- organik dibakar di tungku pembakaran.
    Kecuali Logam dan Gelas, maka segala jenis sampah non-organik lain bisa habis terbakar.
d.       d. Sampah Organik dicacah /dihancurkan  terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan abu  sisa pembakaran sampah         Non-Organik kemudian ditambah dengan kotoran ternak (Sapi,Domba,Ayam,dll)
e.       e. Setelah menjadi pupuk Organik maka akan kembali ke masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai penunjang peningkatan  penghasilan produksi pertanian.

  
MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA

Dengan system relokasi tersebut secara tidak langsung kita telah menciptakan sebuah lapangan pekerjaan  baik itu untuk relokasi penanganan sampah dengan tungku kecil di pemukiman, juga untuk relokasi penanganan sampah pasar dengan tungku yang besar.

1.    Tungku Pasar

Untuk Tungku yang menangani sampah pasar, sekurangnya dibutuhkan  tenaga kerja 5-7 orang pekerja tetap harian. Mereka bertugas menagngkut sampah dengan gerobak dari dalam pasar ke lokasi Tungku Pembakar Sampah yang telah disediakan. Sebagian memilah antara sampah organik dan non-organik. Ada  yang bertugas sebagai pembakar, pengolah limbah organik, produksi pupuk dan sebagainya.

Adapun semua pekerja tersebut akan mendapatkan upah dari pengalihpungsian dana pemerintah setempat di bagian pengelolaan sampah seperti biaya angkut sampah dari pasar ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang meliputi ; dana pengadaan armada sampah, dana perawatan kendaraan, dana operasional harian, bahan bakar,dan sebagainya. Atau kita akan mendapatkan penghasilan rutin dari hasil penjualan Sampah Organik buatan sendiri.

2.    Tungku Perumahan

Sementara untuk Tungku kecil di pemukiman /perumahan, sekurangnya akan membutuhkan 1-2 orang tenaga kerja harian untuk setiap tungku yang di operasikan. Diperkirakan untuk setiap Tungku akan mampu menangani sampah dalam lingkup 2 -3 wilayah RT .
Di beberapa tempat setingkat kelurahan atau bahkan perumahan-perumahan biasanya telah menerapkan sistem iuran untuk kebersihan. Barangkali besarnya sangat relative mulai dari  Rp.1000,. hingga Rp. 10.000,- / per satu rumah dalam satu bulannya. Maka dengan anggaran sebesar itu kami yakin system penanganan sampah dengan mengoperasikan Tungku Pembakar Sampah kami ini , maka akan bisa lebih efektif dan  permasalahan sampah akan cepat teratasi di wilayahnya masing-masing. Sehigga tidak ada kasus penumpukan sampah yang menimbulkan bau dan wabah penyakit , akibat dari terlambatnya pengangkutan sampah ke TPS / TPA oleh dinas terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar